HECTING

Di Susun Oleh:
SILVY YULIANINGSIH
PROGRAM
STUDY DIII KEPERAWATAN
AKADEMI
KEPERAWATAN SERULINGMAS CILACAP
Jalan
Raya Maos 505 Maos-Cilacap Telp.(0282-69452),Fax.0282695425
HECTING – PENJAHITAN LUKA
A.
Definisi
Penjahitan luka adalah suatu tindakan untuk mendekatkan tepi luka dengan benang sampai sembuh dan cukup untuk menahan beban fisiologis
Penjahitan luka adalah suatu tindakan untuk mendekatkan tepi luka dengan benang sampai sembuh dan cukup untuk menahan beban fisiologis
Luka baru yang belum memasuki waktu
kontaminasi Frederich (6 – 8 jam post trauma) dapat dirawat secara primer yaitu
dengan melakukan pembersihan luka dan lapangan sekitarnya, pembuangan debris
dan kotoran serta penjahitan luka secara sempurna, sedangkan yang melebihi
waktu kontaminasi bisa dilakukan pembersihan luka dan daerah sekitar luka,
merapikan luka dan penjahitan sementara atau situasi. Penjahitan luka
membutuhkan pengetahuan tentang penyembuhan luka, serta alat dan bahan untuk
menjahit dan yang terpenting sekali menguasai teknik jahitan (suture
techniques).
B.
Indikasi
Setiap luka dimana untuk penyembuhannya perlu mendekatkan tepi luka.
Setiap luka dimana untuk penyembuhannya perlu mendekatkan tepi luka.
C.
Luka
Luka adalah semua kerusakan
kontinnuitas jaringan akibat trauma mekanis.
Trauma tajam menyebabkan :
a. luka
iris : vulnus scissum/incicivum
b. luka
tusuk : vulnus ictum
c. luka
gigitan : vulnus morsum
Trauma tumpul menyebabkan :
a. luka
terbuka : vulnus apertum
b. luka
tertutup : vulnus occlusum ( excoriasi dan hematom )
Luka tembakan menyebabkan : vulnus sclopetorum.
Klasiflkasi luka berdasar ada tidaknya kuman :
a. luka
steril : luka dibuat waktu operasi
b. luka
kontaminasi : luka mengandung kuman tapi kurang dari 8 jam .
(golden period)
(golden period)
c. luka
infeksi luka yang mengandung kuman dan telah berkembangbiak dan telah timbul
gejala lokal maupun gejala umum.(rubor, dolor, calor, tumor, fungsio lesa).
D. Teknik Perawatan Luka
1.
Desinfeksi (Sin. Antiseptik atau Germisida)
Adalah tindakan dalam melakukan
pembebasan bakteri dari lapangan operasi dalam hal ini yaitu luka dan
sekitarnya.
Macam bahan desinfeksi: Alkohol 70%, Betadine 10%, Perhidrol 3%, Savlon (Cefrimid +Chlorhexidine), Hibiscrub (Chlorhexidine 4%)
Teknik : Desinfeksi sekitar luka dengan kasa yang di basahi bahan desinfeksan
Macam bahan desinfeksi: Alkohol 70%, Betadine 10%, Perhidrol 3%, Savlon (Cefrimid +Chlorhexidine), Hibiscrub (Chlorhexidine 4%)
Teknik : Desinfeksi sekitar luka dengan kasa yang di basahi bahan desinfeksan
Tutup dengan doek steril atau kasa
steril
Bila perlu anestesi Lido/Xylo 0,5-1%
Bila perlu anestesi Lido/Xylo 0,5-1%
2.
Pembersihan Luka
Adalah mencuci bagian luka
Bahan yang di gunakan : Perhidrol,
Savlon, Boor water, Normal Saline, PZ. Bilas dengan garam faali atau boor water
3.
Debridement (Wound Excision)
Adalah membuang jaringan yang mati
serta merapikan tepi luka
Memotong dengan menggunakan scalpel atau gunting
Rawat perdarahan dengan meligasi menggunakan cat gut
Memotong dengan menggunakan scalpel atau gunting
Rawat perdarahan dengan meligasi menggunakan cat gut
4.
Perawatan
perdarahan
Adalah suatu tindakan untuk
menghentikan proses perdarahan
Yaitu dengan kompresi lokal atau ligasi pembuluh darah atau jaringan sekitar perdarahan.
Yaitu dengan kompresi lokal atau ligasi pembuluh darah atau jaringan sekitar perdarahan.
5.
Penjahitan
Luka
Penjahitan luka membutuhkan beberapa
persiapan baik alat, bahan serta beberapa peralatan lain. Urutan teknik juga
harus dimengerti oleh operator serta asistennya.
a.
Alat
yang dibutuhkan :
1) Naald Voeder ( Needle Holder ) atau
pemegang jarum biasanya satu buah.
2) Pinset Chirrurgis atau pinset Bedah
satu buah
3) Gunting benang satu buah.
4) Jarum jahit, tergantung ukuran cukup
dua buah saja.
b. Bahan yang dibutuhkan :
1) Benang jahit Seide atau silk
2) Benang Jahit Cat gut chromic dan
plain.
3) Doek lubang steril
4) Kasa steril
5) Handscoon steril
6) Operasi teknik
c. Urutan teknik penjahitan luka (
suture techniques)
1) Persiapan alat dan bahan
2) Persiapan asisten dan operator
3) Desinfeksi lapangan operasi
4) Anestesi lapangan operasi
5) debridement dan eksisi tepi luka
6) penjahitan luka
7) perawatan luka
d. Macam-macam jahitan luka
1)
Jahitan
Simpul Tunggal
Sinonim
: Jahitan Terputus Sederhana, Simple Inerrupted Suture. Merupakan jenis jahitan
yang sering dipakai. digunakan juga untuk jahitan situasi.
Teknik :
a) Melakukan penusukan jarum dengan
jarak antara setengah sampai 1 cm ditepi luka dan sekaligus mengambil jaringan
subkutannya sekalian dengan menusukkan jarum secara tegak lurus pada atau
searah garis luka.
b) Simpul tunggal dilakukan dengan
benang absorbable denga jarak antara 1cm.
c) Simpul di letakkan ditepi luka pada
salah satu tempat tusukan
d) Benang dipotong kurang lebih 1 cm.
2)
Jahitan
matras Horizontal
Sinonim
: Horizontal Mattress suture, Interrupted mattress
Jahitan dengan melakukan penusukan seperti simpul, sebelum disimpul dilanjutkan dengan penusukan sejajar sejauh 1 cm dari tusukan pertama. Memberikan hasil jahitan yang kuat.
Jahitan dengan melakukan penusukan seperti simpul, sebelum disimpul dilanjutkan dengan penusukan sejajar sejauh 1 cm dari tusukan pertama. Memberikan hasil jahitan yang kuat.
3)
Jahitan
Matras Vertikal
Sinonim
: Vertical Mattress suture, Donati, Near to near and far to far Jahitan dengan
menjahit secara mendalam dibawah luka kemudian dilanjutkan dengan menjahit
tepi-tepi luka. Biasanya menghasilkan penyembuhan luka yang cepat karena di
dekatkannya tepi-tepi luka oleh jahitan ini.
4)
Jahitan
Matras Modifikasi
Sinonim
: Half Burried Mattress Suture. Modifikasi dari matras horizontal tetapi
menjahit daerah luka seberangnya pada daerah subkutannya.
5)
Jahitan
Jelujur sederhana
Sinonim
: Simple running suture, Simple continous, Continous over and over
Jahitan
ini sangat sederhana, sama dengan kita menjelujur baju. Biasanya menghasilkan
hasiel kosmetik yang baik, tidak disarankan penggunaannya pada jaringan ikat
yang longgar.
6)
Jahitan
Jelujur Feston
Sinonim
: Running locked suture, Interlocking suture
Jahitan kontinyu dengan mengaitkan benang pada jahitan sebelumnya, biasa sering dipakai pada jahitan peritoneum. Merupakan variasi jahitan jelujur biasa.
Jahitan kontinyu dengan mengaitkan benang pada jahitan sebelumnya, biasa sering dipakai pada jahitan peritoneum. Merupakan variasi jahitan jelujur biasa.
7)
Jahitan
Jelujur horizontal
Sinonim
: Running Horizontal suture. Jahitan kontinyu yang diselingi dengan jahitan
arah horizontal.
8)
Jahitan
Simpul Intrakutan
Sinonim
: Subcutaneus Interupted suture, Intradermal burried suture, Interrupted dermal
stitch.
Jahitan
simpul pada daerah intrakutan, biasanya dipakai untuk menjahit area yang dalam
kemudian pada bagian luarnya dijahit pula dengan simpul sederhana.
9)
Jahitan
Jelujur Intrakutan
Sinonim
: Running subcuticular suture, Jahitan jelujur subkutikular. Jahitan jelujur
yang dilakukan dibawah kulit, jahitan ini terkenal menghasilkan kosmetik yang
baik
6.
Bebat
Luka atau Tutup Luka
Setelah luka di jahit dengan rapi di
bersihkan dengan desinfeksan (beri salep). Tutup luka dengan kasa steril yang
dibasahi dengan betadine
Lekatkan dengan plester atau hipafix ( bila perlu diikat dengan Verban)
Lekatkan dengan plester atau hipafix ( bila perlu diikat dengan Verban)
7.
Angkat
Jahitan
Adalah proses pengambilan benang
pada luka
Berdasarkan lokasi dan hari tindakan:
Berdasarkan lokasi dan hari tindakan:
a)
Muka
atau leher hari ke 5
b)
Perut
hari ke7-10
c)
Telapak
tangan 10
d)
Jari
tangan hari ke 10
e)
Tungkai
atas hari ke 10
f)
Tungkai
bawah 10-14
g)
Dada
hari ke 7
h)
Punggung
hari ke 10-14
PROSEDUR TINDAKAN MENJAHIT LUKA
ATAU HECTING
A.
Persiapan
Alat
1.
Sarung tangan steril
2.
Duk lubang
3.
Set alat bedah minor
4.
Benang jahit
5.
Jarum jahit
6.
Kassa steril
7.
Cairan normal saline (Nacl 0.9%)
8.
Cairan antiseptik
9.
Korentang steril dan tempatnya
10. Perlak
dan pengalasnya
11. Obat
anastesi
12. Plester
13. Gunting
plester
14. Kom
steril
15. Tempat
sampah medis
16. Disposible
syringe
17. Larutan
H2O2/perhidrol
18. Celemek
19. Masker
20. Trolly
B.
Prosedur/
Cara Kerja
1.
Cuci tangan dan keringkan,kemudian pakai
sarung tangan steril
2.
Menyiapkan alat
3.
Bersihkan luka menggunakan cairan
antiseptik
4.
Ganti sarung tangan dengan sarung tangan
steril yang lain
5.
Jaringan disekitar luka dianastesi
6.
Bila perlu bersihkan luka dengan cairan
normal saline(Nacl 0.9%)
7.
Bila luka kotor dan dalam gunakan
larutan H2 O2/perl hidrol 10%
8.
Pasang duk lobang
9.
Gunakan jarum untuk menjahit
kulit,masukan benang ke lubang jarum,
10. pada
penggunaan jarum melengkung(curved needle) dari arah dalam keluar.
11. Pegang
jarum dengan menggunakan klem,kemudian mulai menjahit luka.
12. Jika
luka dalam sampai jaringan otot,maka jahit lapis demi lapis (jenis benang
disesuaikan dengan jaringan yang robek,contoh:catgut,chromic,side,dll)
13. Ikat
benang dengan membentuk simpul.
14. Potong
benang,sisakan sepanjang 1mm(untuk jahitan dalam),0.65cm (jahitan luar)
15. Lanjutkan
menjahit luka sampai luka tertutup.
16. Oleskan
normal salin/desinfectan pada jahitan.
17. Tutup
dengan kassa steril.
18. Pasang
plester/hipafix
C.
Terminasi
1.
Mengakhiri prosedur dengan baik
2.
Menanyakan respon pasien
3.
Membereskan alat (mencuci alat dan
menyeteril kembali)
4.
Cuci tangan
5.
Berterima kasih pada pasien/keluarga
atas kerjasamanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar