Rabu, 21 Desember 2016

HECTING




HECTING


https://encrypted-tbn3.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcTlkHyLAVJfhyASQLg3dqZLrggMbT3DLw0Q-yBr7_bqNp21LTCw



Di Susun Oleh:
SILVY YULIANINGSIH



PROGRAM STUDY DIII KEPERAWATAN
AKADEMI KEPERAWATAN SERULINGMAS CILACAP
Jalan Raya Maos 505 Maos-Cilacap Telp.(0282-69452),Fax.0282695425
TAHUN AKADEMIK 2016/2017
 






HECTING – PENJAHITAN LUKA
  A.          Definisi
               Penjahitan luka adalah suatu tindakan untuk mendekatkan tepi luka dengan benang sampai sembuh dan cukup untuk menahan beban fisiologis
Luka baru yang belum memasuki waktu kontaminasi Frederich (6 – 8 jam post trauma) dapat dirawat secara primer yaitu dengan melakukan pembersihan luka dan lapangan sekitarnya, pembuangan debris dan kotoran serta penjahitan luka secara sempurna, sedangkan yang melebihi waktu kontaminasi bisa dilakukan pembersihan luka dan daerah sekitar luka, merapikan luka dan penjahitan sementara atau situasi. Penjahitan luka membutuhkan pengetahuan tentang penyembuhan luka, serta alat dan bahan untuk menjahit dan yang terpenting sekali menguasai teknik jahitan (suture techniques). 
  B.          Indikasi
Setiap luka dimana untuk penyembuhannya perlu mendekatkan tepi luka.
  C.          Luka
Luka adalah semua kerusakan kontinnuitas jaringan akibat trauma mekanis.
Trauma tajam menyebabkan :
a.    luka iris : vulnus scissum/incicivum
b.    luka tusuk : vulnus ictum
c.    luka gigitan : vulnus morsum
Trauma tumpul menyebabkan :
a.    luka terbuka : vulnus apertum
b.    luka tertutup : vulnus occlusum ( excoriasi dan hematom )
Luka tembakan menyebabkan : vulnus sclopetorum.
Klasiflkasi luka berdasar ada tidaknya kuman :
a.    luka steril : luka dibuat waktu operasi
b.    luka kontaminasi : luka mengandung kuman tapi kurang dari 8 jam .
(golden period)
c.    luka infeksi luka yang mengandung kuman dan telah berkembangbiak dan telah timbul gejala lokal maupun gejala umum.(rubor, dolor, calor, tumor, fungsio lesa).

      D.     Teknik Perawatan Luka
1.    Desinfeksi (Sin. Antiseptik atau Germisida)
Adalah tindakan dalam melakukan pembebasan bakteri dari lapangan operasi dalam hal ini yaitu luka dan sekitarnya.
Macam bahan desinfeksi: Alkohol 70%, Betadine 10%, Perhidrol 3%, Savlon (Cefrimid +Chlorhexidine), Hibiscrub (Chlorhexidine 4%)
Teknik : Desinfeksi sekitar luka dengan kasa yang di basahi bahan desinfeksan
Tutup dengan doek steril atau kasa steril
Bila perlu anestesi Lido/Xylo 0,5-1%
2.    Pembersihan Luka
Adalah mencuci bagian luka
Bahan yang di gunakan : Perhidrol, Savlon, Boor water, Normal Saline, PZ. Bilas dengan garam faali atau boor water
3.    Debridement (Wound Excision)
Adalah membuang jaringan yang mati serta merapikan tepi luka
Memotong dengan menggunakan scalpel atau gunting
Rawat perdarahan dengan meligasi menggunakan cat gut
4.    Perawatan perdarahan
Adalah suatu tindakan untuk menghentikan proses perdarahan
Yaitu dengan kompresi lokal atau ligasi pembuluh darah atau jaringan sekitar perdarahan.





5.    Penjahitan Luka
Penjahitan luka membutuhkan beberapa persiapan baik alat, bahan serta beberapa peralatan lain. Urutan teknik juga harus dimengerti oleh operator serta asistennya.
a.       Alat yang dibutuhkan :
1)   Naald Voeder ( Needle Holder ) atau pemegang jarum biasanya satu buah.
2)   Pinset Chirrurgis atau pinset Bedah satu buah
3)   Gunting benang satu buah.
4)   Jarum jahit, tergantung ukuran cukup dua buah saja.
b.      Bahan yang dibutuhkan :
1)   Benang jahit Seide atau silk
2)   Benang Jahit Cat gut chromic dan plain.
3)   Doek lubang steril
4)   Kasa steril
5)   Handscoon steril
6)   Operasi teknik
c.       Urutan teknik penjahitan luka ( suture techniques)
1)   Persiapan alat dan bahan
2)   Persiapan asisten dan operator
3)   Desinfeksi lapangan operasi
4)   Anestesi lapangan operasi
5)   debridement dan eksisi tepi luka
6)   penjahitan luka
7)   perawatan luka






d.      Macam-macam jahitan luka
1)        Jahitan Simpul Tunggal
         Sinonim : Jahitan Terputus Sederhana, Simple Inerrupted Suture. Merupakan jenis jahitan yang sering dipakai. digunakan juga untuk jahitan situasi.
Teknik :
a)    Melakukan penusukan jarum dengan jarak antara setengah sampai 1 cm ditepi luka dan sekaligus mengambil jaringan subkutannya sekalian dengan menusukkan jarum secara tegak lurus pada atau searah garis luka.
b)   Simpul tunggal dilakukan dengan benang absorbable denga jarak antara 1cm.
c)    Simpul di letakkan ditepi luka pada salah satu tempat tusukan
d)   Benang dipotong kurang lebih 1 cm.
2)        Jahitan matras Horizontal
        Sinonim : Horizontal Mattress suture, Interrupted mattress
Jahitan dengan melakukan penusukan seperti simpul, sebelum disimpul dilanjutkan dengan penusukan sejajar sejauh 1 cm dari tusukan pertama. Memberikan hasil jahitan yang kuat.
3)        Jahitan Matras Vertikal
        Sinonim : Vertical Mattress suture, Donati, Near to near and far to far Jahitan dengan menjahit secara mendalam dibawah luka kemudian dilanjutkan dengan menjahit tepi-tepi luka. Biasanya menghasilkan penyembuhan luka yang cepat karena di dekatkannya tepi-tepi luka oleh jahitan ini.
4)        Jahitan Matras Modifikasi
        Sinonim : Half Burried Mattress Suture. Modifikasi dari matras horizontal tetapi menjahit daerah luka seberangnya pada daerah subkutannya.


5)        Jahitan Jelujur sederhana
        Sinonim : Simple running suture, Simple continous, Continous over and over
        Jahitan ini sangat sederhana, sama dengan kita menjelujur baju. Biasanya menghasilkan hasiel kosmetik yang baik, tidak disarankan penggunaannya pada jaringan ikat yang longgar.
6)        Jahitan Jelujur Feston
        Sinonim : Running locked suture, Interlocking suture
Jahitan kontinyu dengan mengaitkan benang pada jahitan sebelumnya, biasa sering dipakai pada jahitan peritoneum. Merupakan variasi jahitan jelujur biasa.
7)        Jahitan Jelujur horizontal
        Sinonim : Running Horizontal suture. Jahitan kontinyu yang diselingi dengan jahitan arah horizontal.
8)        Jahitan Simpul Intrakutan
        Sinonim : Subcutaneus Interupted suture, Intradermal burried suture, Interrupted dermal stitch.
        Jahitan simpul pada daerah intrakutan, biasanya dipakai untuk menjahit area yang dalam kemudian pada bagian luarnya dijahit pula dengan simpul sederhana.
9)        Jahitan Jelujur Intrakutan
        Sinonim : Running subcuticular suture, Jahitan jelujur subkutikular. Jahitan jelujur yang dilakukan dibawah kulit, jahitan ini terkenal menghasilkan kosmetik yang baik

6.    Bebat Luka atau Tutup Luka
Setelah luka di jahit dengan rapi di bersihkan dengan desinfeksan (beri salep). Tutup luka dengan kasa steril yang dibasahi dengan betadine
Lekatkan dengan plester atau hipafix ( bila perlu diikat dengan Verban)


7.    Angkat Jahitan
Adalah proses pengambilan benang pada luka
Berdasarkan lokasi dan hari tindakan:
a)    Muka atau leher hari ke 5
b)   Perut hari ke7-10
c)    Telapak tangan 10
d)   Jari tangan hari ke 10
e)    Tungkai atas hari ke 10
f)    Tungkai bawah 10-14
g)   Dada hari ke 7
h)   Punggung hari ke 10-14


PROSEDUR TINDAKAN MENJAHIT LUKA ATAU HECTING

  A.          Persiapan Alat
1.        Sarung tangan steril
2.        Duk lubang
3.        Set alat bedah minor
4.        Benang jahit
5.        Jarum jahit
6.        Kassa steril
7.        Cairan normal saline (Nacl 0.9%)
8.        Cairan antiseptik
9.        Korentang steril dan tempatnya
10.    Perlak dan pengalasnya
11.    Obat anastesi
12.    Plester
13.    Gunting plester
14.    Kom steril
15.    Tempat sampah medis
16.    Disposible syringe
17.    Larutan H2O2/perhidrol
18.    Celemek
19.    Masker
20.    Trolly

  B.          Prosedur/ Cara Kerja
1.        Cuci tangan dan keringkan,kemudian pakai sarung tangan steril
2.        Menyiapkan alat
3.        Bersihkan luka menggunakan cairan antiseptik
4.        Ganti sarung tangan dengan sarung tangan steril yang lain
5.        Jaringan disekitar luka dianastesi
6.        Bila perlu bersihkan luka dengan cairan normal saline(Nacl 0.9%)
7.        Bila luka kotor dan dalam gunakan larutan H2 O2/perl hidrol 10%
8.        Pasang duk lobang
9.        Gunakan jarum untuk menjahit kulit,masukan benang ke lubang jarum,
10.    pada penggunaan jarum melengkung(curved needle) dari arah dalam keluar.
11.    Pegang jarum dengan menggunakan klem,kemudian mulai menjahit luka.
12.    Jika luka dalam sampai jaringan otot,maka jahit lapis demi lapis (jenis benang disesuaikan dengan jaringan yang robek,contoh:catgut,chromic,side,dll)
13.    Ikat benang dengan membentuk simpul.
14.    Potong benang,sisakan sepanjang 1mm(untuk jahitan dalam),0.65cm (jahitan luar)
15.    Lanjutkan menjahit luka sampai luka tertutup.
16.    Oleskan normal salin/desinfectan pada jahitan.
17.    Tutup dengan kassa steril.
18.    Pasang plester/hipafix

  C.          Terminasi
1.        Mengakhiri prosedur dengan baik
2.        Menanyakan respon pasien
3.        Membereskan alat (mencuci alat dan menyeteril kembali)
4.        Cuci tangan
5.        Berterima kasih pada pasien/keluarga atas kerjasamanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar